INFOMONETER.CO, JAKARTA-Setelah menuntaskan babak pendanaan Pra-Seri A, Wallex Technologies mengumumkan langkahnya untuk merambah Indonesia. Setelah meraih Izin Pengiriman Uang dari MAS di Singapura dan Izin Transfer Dana dari BI, Wallex akan menjadi salah satu perusahaan ‘fintech’ yang menyediakan jasa tersebut di kedua negara.
Singapura dan Indonesia adalah mitra dagang berskala besar dengan perdagangan barang-barang senilai hampir USD 28 miliar (data OEC) pada 2016. Wallex Indonesia akan berfokus melayani para pelanggan UKM di beragam sektor. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, berbagai UKM di Indonesia menyerap 97% tenaga kerja di dalam negeri, dan 56% dari total investasi bisnis.
Hiroyuki Kiga, Salah Satu Pendiri dan COO Wallex, mengatakan, peluncuran Wallex secara resmi di Indonesia menandai tonggak penting bagi masa depan pertumbuhannya di Indonesia. Ada beberapa inefisiensi yang ditemui ketika melakukan transaksi internasional di Indonesia; dari batas transaksi bulanan hingga mengisi formulir panjang secara manual, belum lagi arus lalu-lintas dana dari dan menuju bank.
“Kami memangkas semua kendala tersebut dengan menghadirkan pengalaman daring (online) yang mudah. Kami telah mengatasi sendiri sejumlah hambatan itu, dan kini kami memiliki solusinya,”ujarnya.
Dengan dashboard daring yang ringkas, para pelanggan UKM kini bisa melihat dan mengunci sejumlah tarif, membuat instruksi pembayaran serta mengunggah dokumen-dokumen yang mendasari transaksi, semua itu dapat dilakukan pada satu platform. Wallex menawarkan kurs valas (FX) yang kompetitif dalam 30 mata uang dunia, dan hanya mengenakan biaya minimum sebesar Rp 100.000 dalam setiap pengiriman dana dengan jumlah berapa pun. Layanan ini juga tersedia dalam 24 jam setiap hari.
“Kami yakin, Wallex menyediakan solusi menarik bagi sejumlah kendala yang dihadapi UKM dalam hal pembayaran lintasnegara. Investasi kami di Wallex telah membuat BCA bisa lebih baik lagi memahami peran transformasi digital bagi perbankan, dan bagaimana kami bisa melayani para pelanggan dengan lebih baik lagi.” — Armand Widjaja, Central Capital Ventura, (unit bisnis milik Bank Central Asia di sektor Investasi tekfin).
Wallex Indonesia telah menggaet beragam pelanggan UKM, sebagian besar bergerak di sektor impor barang dan juga melayani berbagai orang yang melakukan pembayaran untuk biaya sekolah di luar negeri. Dengan dukungan dari sejumlah investor lokal seperti Central Capital Ventura, Wallex kelak memperluas hubungannya dengan BCA dalam rangka menyajikan layanan pembayaran valas dan lintasnegara bagi berbagai UKM.
Sementara itu, Triono Juliarso Dawis, Direktur Group Wallex.Asia, menambahkan, Wallex hadir sebagai perusahaan teknologi finansial – atau Fintech – yang bergerak dibidang Cross Border Remittance. Untuk diketahui Bersama, nilai global transaksi Lintas negara ini bernilai 613 milyar US Dolar di tahun 2017 dengan trend peningkatan 7 persen per tahun.
Wallex.Asia sudah memiliki Ijin di Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia, Ijin transfer dana dengan nomor 20/235/DKSP/83 dan juga di Singapura, dengan Ijin pengiriman uang yang diterbitkan oleh Monetary Authority of Singapore dengan nomor MAS License no. 01537. Dengan kedua ijin ini, Wallex.Asia merupakan perusahaan teknologi finansial terkini yang dapat menyediakan layanan lengkap seputar kegiatan pembayaran lintas negara di dua negara sekaligus: Indonesia DAN Singapura. Ini merupakan posisi strategis , karena Indonesia dan Singapura adalah dua negara dengan kemitraan dagang yang sangat besar, dimana menurut data OEC nilai perdagangan barang kedua negara bernilai 28 milyar dolar Amerika di tahun 2016.
Wallex.Asia hadir di Indonesia untuk menawarkan alternatif baru ke segenap pengguna jasa keuangan untuk melakukan pembayaran internasional. Apabila secara tradisional, pilihan hanya ada dua – dengan menggunakan jasa dari Bank atau Money Changer – Wallex.
Asia menjadi alternative baru yang kompetitif dan reliabel. Dengan teknologi Wallex, pihaknya menawarkan kemudahan melakukan kegiatan pembayaran internasional secara digital, dimana pengguna individu, pemilik perusahaan UMKM atau bahkan team treasury perusahaan besar dapat melakukan seluruh rentetan transaksi secara online, dimulai dari melakukan pendaftaran (sign in), pengenalan pengguna (KYC), perbandingan harga, sampai melakukan transaksi yang ditunjang dengan Underlying – semua dengan system yang sudah di review dan diapprove oleh berbagai otoritas terkait, dalam hal ini adalah Bank Indonesia.
Di Indonesia, Wallex.Asia dengan sengaja membidik segmen UMKM karena kami dapat menawarkan nilai tambah yakni penghematan waktu untuk bertransaksi, mempermudah transaksi, dan membuat transaksi transparan dan akuntabel bagi semua pihak terkait. System kami dapat menawarkan rate yang kompetitif didukung oleh system API kami dimana kami menawarkan harga yang didapat dari entitas interbank ternama. Karena semua transaksi beserta underlying disimpan secara aman dan online berdasarkan cloud computing, pertanggung jawaban per transaksi dapat dilakukan secara mudah dan segera. Semua benar jadi lebih Akuntabel.
“Jajaran investor Wallex juga merupakan nilai tambah, karena kami merupakan target investasi pertama CCV – unit usaha bagian modal ventura milik bank BCA. Sebagai bank yang memiliki jumlah klien UMKM terbesar di Indonesia, BCA merupakan partner strategis kami untuk berkembang,”ujarnya.
Pihaknya juga bangga bahwa Beenext, sebuah VC ternama dari jepang dan Indonusa serta Prasetia, outfit2 modal ventura ternama asal Indonesia yang terkenal sangat selektif dalam memilih target investasi, dapat memilih kami karena mereka percaya akan pentingnya kehadiran servis seperti Wallex.Asia di era perdagangan online yang makin global.
“Pada akhirnya, kami mengundang segenap pengguna jasa keuangan di Indonesia untuk segera klik Wallex.Asia agar dapat turut merasakan kemudahan dan keandalan, serta rate yang kompetitif yang kami tawarkan setiap hari, 24 jam sehari,”ujarnya. kormen