Infomoneter.co – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di sepanjang tahun 2019, secara konsolidasi mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 42,6 juta ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vietnam. Volume penjualan tersebut naik 28,5% dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 33,2 ton.
Sedangkan penjualan domestik SIG tahun 2019, di Indonesia meningkat 32,5% menjadi 36,3 juta ton meskipun permintaan di pasar semen domestik hanya tumbuh 0,3%. Sementara penjualan regional yaitu penjualan dari Vietnam dan ekspor meningkat 9,1% dari tahun sebelumnya menjadi 6,3 juta ton.
Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa pada tahun 2019, Perseroan mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan EBITDA margin sebesar 21,5%, atau meningkat 0,1% dari tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan EBITDA Margin ini berasal dari berbagai inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan, mulai dari integrasi Solusi Bangun Indonesia (SBI), optimalisasi fungsi strategis di bidang marketing, supply chain, procurement, dan berbagai langkah cost transformation Perseroan,” kata dia.
Pada tahun 2019, Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018. Penurunan laba bersih ini disebabkan karena peningkatan beban keuangan dalam proses akuisisi SBI.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, perseroan telah melakukan berbagai langkah untuk efisiensi beban keuangan, diantaranya dengan melakukan pembayaran atau pelunasan pinjaman sebesar Rp 1,4 triliun selama tahun 2019.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan refinancing atas pinjamannya di tahun 2019 sehingga memperoleh tingkat bunga yang lebih kompetitif. Langkah Perseroan ini diharapkan dapat menurunkan beban keuangan Perseroan.
Sepanjang tahun 2019 lalu, SIG mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2.392 triliun. Pendapatan tercatat Rp40.368 triliun, naik 31,5% dibanding tahun 2018 sebesar Rp30.688 triliun. Sementara Beban Pokok Pendapatan tercatat Rp27.654 triliun, naik 29,5% dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp21.357 triliun. (Jep)