Infomoneter.co – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bakal menyediakan layanan wifi di 30 maskapainya. Nah, guna merealisasikannya, perseroan menggandeng PT Mahata Aero Technology (Mahata).
Disisi lain, hal tersebut menjadi marak diperbincangkan, selain karena adanya pengakuan pendapatan yang sudah dimasukan Perseroan ke laporan keuangan tahun 2018, juga disebabkan dengan minimnya pengalaman kerja Mahata yang masih tergolong perusahaan start up.
Menanggapi persoalan tersebut, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Fuad Rizal mengungkapkan bahwa perseroan telah melakukan kajian feasibility study sebelum menjadikan Mahata sebagai partner.
Dari hasil kajian, perseroan melihat bahwa Mahata layak untuk menjadi partner lantaran tidak mengeluarkan biaya investasi dan mendapatkan value added peningkatan layanan kepada pelanggan dengan adanya WiFi tidak berbayar.
“Sekarang baru Garuda yang punya WiFi tapi penyediaanya ada biaya. Vendor yang sediakan Garuda itu bayar, makanya kita charge ke penumpang Rp300 ribu. Karena penumpang harus bayar, dengan bisnis baru bersama Mahata, Garuda tidak lagi bayar (gratis). Jadi perubahan bisnis ini yang perlu dipahami, dan ini adalah upaya perseroan untuk tambah layanan ke penumpang Garuda, Citilink dan Sriwijaya,” jelas Fuad, Rabu (8/5/2019).
Sementara pada kesempatan yang sama, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto menambahkan kalau Mahata Group memiliki kontrak kerjasama dengan Luthansa System, Luthansa Tecnik dan Inmarsat.
Kemudian, Mahata juga didukung oleh parent company Global Mahata Group dengan nilai bisnis US$640,5 juta. Mahata pun memperoleh pendanaan dari well vintage Dubai.
Terlebih lagi, Mahata menjadi satu-satunya perusahaan yang menawarkan konsep yang berbeda dengan zero investment dan revenue sharing diantara penawaran kerjasama yang masuk ke maskapai penerbangan nasional ini.
“Kita pilih Mahata juga bukan asal pilih, mereka punya keunggulan dibanding yang lain karena di zero investment dan zero cost. Mereka juga punya konsep revenue sharing yang datang dari advertising. Hal ini akan mengurangi cost dan dapat revenue sharing,” pungkasnya. (Jep)