Connect with us

news

Rilis Surat Berharga Rp500 Miliar, Warna Bhuana Investama Tawarkan Kupon Dengan Bunga 11%

Published

on

Infomoneter.co – Untuk memenuhi permintaan pasokan ekspor, PT Warna Bhuana Investama bakal merilis Surat Berharga Investasi-Jangka Pendek (SBI-JP) sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga yang ditawarkan mencapai 11 persen per 360 hari.

CEO PT Warna Bhuana Investama, Setyo Wisnu Broto mengungkapkan bahwa, penerbitan SBI-JP oleh Warna Bhuana Investama tersebut sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dengan tingkat bunga 11 persen.

Advertisement

“Penerbitan SBI-JP ini menggandeng Ascort Asia Group selaku konsultan independen dalam penerbitan dan pendistribusian SBI ke calon investor ritel,” kata dia di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Selain itu, Setyo mengatakan kalau pihaknya juga bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) selaku Agen Fasilitas, Agen Pemegang Jaminan dan Agen Pembayaran SBI-JP.

“Kami optimistis ekspansi melalui peningkatan ekspor produk pengolahan kayu dapat membantu menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia,” paparnya.

Advertisement

Setyo menambahkan, sebesar 65 persen dari dana hasil penerbitan SBI-JP akan digunakan untuk modal kerja, sebesar 25 persen akan dimanfaatkan untuk investasi pengadaan mesin berteknologi digital.

BACA JUGA  Mengerikan Serangan Siber pada Industri Manufaktur Melonjak, Pakar Fortinet: Dibutuhkan Keamanan Holistik

“Sisanya sebesar 10 persen akan digunakan untuk membayar utang,” sebutnya.

Warna Bhuana Investama sendiri merupakan perusahaan di bidang pengolahan kayu dan studio perfilman melalui anak usahanya, yaitu PT Rimba Sentosa Persada (RSP) dan PT Mitra Andalas Visual (MAV).

Advertisement

Setyo menuturkan bahwa, RSP memproduksi furnitur berbahan dasar kayu dan bangunan material kayu yang memiliki pabrik furnitur berkapasitas 500 m3 per bulan dan pabrik bahan material berkapasitas 5.000 m3 per bulan di Jawa Tengah.

“Produk RSP telah diekspor ke Perancis, Denmark, Jerman, Swedia, Timur tengah, Taiwan, Singapura dan Jepang,” ucapnya.

Sementara, MAV bergerak di bisnis studio perfilman yang berdiri sejak 2007 dengan proyek pertamanya film dokumenter seperti Indonesia Exploride dan TOQUE 12.

Advertisement

“Saat ini, studio perfilman MAV menjadi integrated production house pertama yang mengembangkan produk konten film panjang dan film serial berformat 4K,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia bilang, dalam menghadapi permintaan pasokan ekspor yang terus meningkat, Warna Bhuana Investama berencana melakukan ekspansi usaha dengan menambah produksi pengolahan kayu.

BACA JUGA  Luncurkan KPBPB Batam, Menko Airlangga: Program Ini Serap 300 Ribu Lebih Pekerja

“Pada bisnis perfilman, kami akan terus mengembangkan konten digital kreatif, yaitu 360⁰ Sinema 45,” pungkas Setyo. (Jep)

Advertisement

Continue Reading
Advertisement

Trending