Connect with us

Nasional

Pimpin Reog Ponorogo 2023, Sesmenko Susiwijono Serahkan Dokumen Persyaratan Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO

Published

on

InfoMoneter.co – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diberi mandat untuk menjalankan Program Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa). Ini merupakan salah satu dari lima program dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) (sesuai Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016).

Salah satu fokus gerakan GIMa yaitu pada peningkatan apresiasi seni, kreativitas karya budaya dan warisan budaya. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) diberikan tugas mengoordinasikan Program GIMa dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yang mandiri.

Advertisement

Dalam rangka itu, Kemenko Perekonomian ikut ambil bagian dalam acara yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Kemenko PMK selaku Koordinator dari Program GNRM bertajuk “Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023” yang digelar di Jakarta, Minggu (27/8). dilakukan sebagai implementasi dari kegiatan dan Program GNRM serta untuk memeriahkan Peringatan HUT RI ke-78. Pawai ini dimulai dari lobi Gedung Perpustakaan Nasional pada pukul 08.00 WIB. Acara diawali dengan sambutan dari Sekretaris Kemenko Perekonomian selaku Ketua Umum Paguyuban Warga Ponorogo (PAWARGO).

Sekaligus memberikan sambutan, mewakili rombongan pawai paling depan. PAWARGO mewakili rombongan pawai paling depan dengan menampilkan 10 dadak merak Reog Ponorogo beserta 300 penari, pengrawit, penabuh gamelan, dan pendukung gelaran Reog Ponorogo.

Pada sambutannya, Ketua Umum PAWARGO menyampaikan terima kasih kepada Kemenko PMK selaku Koordinator GNRM, Kemenko Perekonomian selaku Koordinator GIMa, seluruh K/L terkait, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang telah menyelenggarakan acara Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023.

Advertisement

“Perjuangan Reog Ponorogo sudah sangat panjang untuk dapat diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO. Tahun 2022 lalu, Pemerintah mengusulkan jamu terlebih dahulu. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini, kita telah mendapatkan konfirmasi bahwa Reog Ponorogo masuk ke dalam list ke-39 sebagai WBTb UNESCO, yang akan disidangkan pada tahun 2024 nanti,” papar Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Pawai dimulai dari halaman Perpusnas RI sekitar pukul 08.45 WIB, diawali dengan rombongan Reog Ponorogo, diikuti berbagai rombongan lainnya, mulai dari Pencak Silat Betawi, Komunitas Jamu Gendong, Komunitas Kebaya Nasional dan rombongan budaya lainnya dari berbagai daerah. Pawai menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan dan berhenti di depan Kementerian ESDM untuk menampilkan Tarian Ganong. Kemudian, menyusuri Jalan Medan Merdeka Barat dan berhenti di Museum Nasional untuk disambut Palang Pintu Pencak Silat Betawi.

Selanjutnya, menuju titik akhir di depan kantor Kemenko PMK, rombongan pawai yang dipimpin Sesmenko Perekonomian bersama Deputi V Kemenko PMK dan Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, langsung disambut dan diterima oleh Menko PMK Muhadjir Effendy yang didampingi Dirjen Kebudayaan dan Dirjen PDP Kementerian Desa dan PDTT.

Advertisement

Acara berlanjut di area Kantor Kemenko PMK, diawali dengan penampilan Tari Saman dari Aceh dan sambutan dari Menko PMK. Dalam sambutannya, Menko PMK menyampaikan bahwa Reog Ponorogo merupakan warisan budaya yang sudah diperjuangkan oleh Pemerintah menjadi WBTb UNESCO dan saat ini sudah masuk dalam list untuk dibahas di tahun depan. Acara pawai budaya ini ditujukan untuk menegaskan kembali komitmen Pemerintah dan menguatkan legitimasi Reog Ponorogo sebagai WBTb. Dirjen Kebudayaan merinci lebih lanjut upaya yang telah dilakukan sejak tahun 2022 lalu. Selanjutnya, juga ditampilkan secara penuh gelaran Reog Ponorogo Garapan selama sekitar 45 menit, yang menampilkan fragmen tari dan gelaran 10 dadak merak yang menggambarkan cerita sejarah Reog Ponorogo sejak zaman Majapahit.

Acara utama dari rangkaian acara ini adalah penyerahan secara simbolis dokumen (dosier) pemenuhan persyaratan UNESCO, yang diserahkan oleh Sesmenko Perekonomian selaku Ketua Umum PAWARGO (mewakili Kabupaten Ponorogo) kepada Menko PMK selaku Koordinator GNRM. Selanjutnya, Menko PMK langsung menyerahkan kepada Dirjen Kebudayaan untuk dapat ditindaklanjuti dalam pemenuhan persyaratan untuk menjadi WBTb UNESCO. Menko PMK memberi pesan kepada Dirjen Kebudayaan untuk secara serius mengawal hingga berhasilnya penetapan Reog Ponorogo sebagai WBTb UNESCO.

Acara juga diisi dengan Gerakan Minum Jamu Bersama, yang dipimpin Menko PMK bersama Sestama Badan POM dan seluruh Pejabat dari K/L terkait yang hadir. Acara ini ditutup dengan pagelaran musik angklung bersama Saung Mang Udjo, yang mengajak seluruh hadirin untuk bermain angklung bersama.

Advertisement

Trending