InfoMoneter.co – Tahun 2024 dimulai dengan suhu politik yang mulai menghangat, mengingat pada 14 Februari 2024 akan dilaksanakan pemungutan suara nasional memilih Presiden RI, legislatif, dan pimpinan daerah periode 2024-2029. Banyak kalangan investor wait and see dan menunggu hasil Pilpres.
Menghadapi Tahun Politik 2024: Economic & Capital Market Outlook
Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community mencoba memotret kondisi pasar modal di tahun depan dengan menyelenggarakan ECONOMIC & CAPITAL MARKET OUTLOOK 2024.
Gelaran acara dalam rangkaian kegiatan CSA Awards 2023 ini diadakan pada Selasa, 10 Oktober 2023 di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia, SCBD, Jl Jend. Sudirman, Jakarta.
Marketo Outlook: Menganalisis Tren Pasar Modal
Acara Marketo Outlook kali ini menghadirkan para pembicara, termasuk Prof Budi Frensidy yang menyoroti investasi global, Hans Kwee yang memproyeksikan prospek pasar modal Indonesia, dan David Sumual yang mengupas dampak digitalisasi terhadap industri jasa keuangan di era digital.
Pandangan Ketua AAEI: Tahun Politik dan Pergerakan IHSG
David Sutyanto, Ketua AAEI, mengingatkan bahwa dalam empat pemilihan umum terakhir, IHSG selalu mengalami pergerakan positif.
“Meskipun mungkin ada tekanan di awal masa kampanye, namun setelah proses pemungutan suara selesai, IHSG kembali menguat,” ujar David Sutyanto.
Optimisme dalam Tahun Politik: Pertumbuhan Ekonomi Menanti
Menanggapi sikap investor yang cenderung menunggu dan kekhawatiran tahun politik, AAEI dan CSA Community berusaha menganalisis kondisi pasar modal untuk tahun depan.
Analisis ini mencakup aspek investasi global, pasar modal domestik, dan prospek sektor perbankan dalam era digitalisasi industri jasa keuangan.
Perspektif dari NS Aji Martono: Potensi Pertumbuhan Ekonomi dan Digitalisasi
NS Aji Martono, Ketua Umum Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (Propami), menyampaikan bahwa menjelang pemilu, terjadi optimisme di kalangan pelaku pasar mengenai potensi pertumbuhan ekonomi.
Terkait digitalisasi industri jasa keuangan, ia menekankan bahwa adopsi teknologi dan transformasi digital di pasar modal menjadi krusial.
“Kita harus memahami dan memanfaatkan perubahan ini secara bijak untuk mengoptimalkan efisiensi dan transparansi di pasar modal,” tandasnya.