Infomoneter.co – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) mematok angka pertumbuhan laba bersih di tahun ini mencapai dua kali lipat dari pencapaian di sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp51,06 miliar.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Plt Direktur Utama BRI Agro, Ebeneser Girsang usai RUPS Tahunan perseroan di Jakarta, Rabu.
“Cara kami mengakselerasi laba untuk bisa bertumbuh dua kali lipat, sumber utamanya perbaikan kualitas kredit. Ada 12 nasabah yang menjadi sasaran kami. Kalau satu atau dua nasabah selesai, bisa sangat mempengaruhi kenaikan laba,” ucap dia.
Ebeneser juga mengatakan kalau pada tahun lalu tantangan terberat perseroan terletak pada kualitas kredit. “Ada dua nasabah kami yang porsi (kredit bermasalah) hampir 50 persen dari non performing loan (NPL), sehingga membuat laba bersih perseroan tergerus,” tambahnya.
Sehingga, menurutnya, pada sepanjang tahun ini pihaknya bakal menambah porsi kredit ritel dan konsumer, lantaran hal tersebut diharapkan dapat memberikan yield yang lebih tinggi.
“Selain itu, kami juga mengembangkan digital banking dan menyempurnakan fitur-fitur e-banking,” papar Ebeneser.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional dan Keuangan BRI Agro, Arif Wicaksono menyebutkan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di tahun ini sekitar 9-11 persen (year-on-year).
Tercatat pada 2019 lalu, penyaluran kredit Perseroan tumbuh 23,58 persen (yoy) menjadi Rp19,37 triliun. Sedangkan DPK tercatat meningkat 17,05 persen (yoy) menjadi Rp21,14 triliun. “LDR (loan to deposit ratio) kami masih bisa terjaga di level aman sebesar 91,59 persen,” sebut Arif.
Ia juga mengatakan, NPL AGRO per akhir 2019 meningkat menjadi 4,86 persen (net), karena adanya penurunan kualitas kredit pada segmen menengah dan ritel. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) AGRO di 2019 sebesar 24,28 persen. (Jep)