INFOMONETER.CO-Pada Minggu pagi, 5 Agustus 2018, komunitas ASEAN menyaksikan peluncuran Hari Bebas Kendaraan Bermotor ASEAN di Jakarta, bersamaan dengan pemecahan Rekor Dunia untuk Tari Poco-Poco terbesar yang dihadiri 65.000 peserta.
ASEAN Car Free Day (ASEAN CFD) merupakan prakarsa advokasi di tingkat regional yang oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan negara anggota ASEAN lainnya untuk mempromosikan gaya hidup sehat, dengan melakukan aktifitas fisik dan berbagai bentuk kegiatan positif lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di area khusus atau jalan yang bebas dari kendaraan bermotor, dalam waktu dan hari tertentu dalam sebulan. Kegiatan Car Free Day diharapkan dapat mempererat kolaborasi multi-sektor, dan bertujuan tidak hanya untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan mengurangi tingkat polusi udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di jalan, tetapi juga untuk mendorong terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat, dan harmonis.
Hari Bebas Kendaraan Bermotor pertama di Indonesia dimulai secara resmi di Jakarta pada tahun 2002. Sejak itu, kota-kota lain di seluruh negeri telah melakukan program serupa. Car Free Day telah berhasil mendorong masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas fisik. Tingkat partisipasi publik yang tinggi di setiap Car Free Day mengindikasikan bahwa program ini bermanfaat untuk mendorong gaya hidup sehat di masyarakat.
Peluncuran Hari Bebas Kendaraan Bermotor ASEAN telah diresmikan dan digaungkan melalui media briefing yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Sekretaris Jenderal ASEAN dan Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Perwakilan Tetap untuk ASEAN dari negara anggota ASEAN di Jakarta. Media briefing yang bertempat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengundang lebih dari 50 perwakilan dari media cetak, online dan siaran, termasuk blogger.
Para Menteri Kesehatan ASEAN pada pertemuan dua tahunan (ASEAN Health Ministers Meeting/AHMM) pada bulan September 2017 di Brunei Darussalam membahas inisiatif untuk memperkuat komitmen Sektor Kesehatan ASEAN dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan mengatasi ancaman yang utamanya ditimbulkan oleh penyakit tidak menular, seperti diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular dan pernapasan, melalui ASEAN Car Free Day.
Diharapkan ASEAN Car Free Day juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat serta berbagai sektor dan pemangku kepentingan, untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan yang terkait, termasuk pengendalian polusi, promosi olahraga, keterlibatan pemuda dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan yang berwawasan kesehatan sangat diperlukan untuk menyehatkan masyarakat.
Di masing-masing negara, secara simultan, Brunei Darussalam dan Malaysia bergabung dalam launching ASEAN Car Free Day pada pagi hari tanggal 5 Agustus 2018. Negara-negara tersebut telah melakukan weekly car-free days atau car-free mornings. Negara Anggota ASEAN lainnya juga telah memulai hari bebas kendaraan bermotor, seperti Singapura yang mengadakan acara serupa pada tanggal 27 Juli 2018, sementara negara anggota ASEAN lainnya telah menjadwalkan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor dalam beberapa bulan mendatang.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan ASEAN Declaration on Culture of Prevention for a Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society, yang telah diadopsi oleh para Pemimpin negara ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 pada 13 November 2017 di Manila, Filipina.
Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, menyampaikan, Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada ASEAN yang telah menunjuk Indonesia untuk menjadi lead country sekaligus host country peluncuran ASEAN Car-Free Day. Kami merasa sangat terhormat dapat menerima kepercayaan dari ASEAN dalam mengemban tanggung jawab ini”.
Lebih lanjut Puan Maharani menjelaskan, Melihat tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam Car-Free Day, kami berkomitmen untuk terus melanjutkan penyelenggaraan program Car-Free Day di Indonesia dan mendukung kelanjutannya di tingkat ASEAN. Kami mengapresiasi inisiatif dan kerja sektor kesehatan ASEAN untuk mengangkat kegiatan Car Free Day sebagai bagian dari upaya ASEAN mendukung people-centred ASEAN dan mendukung kolaborasi antar sektor.
Kami percaya ASEAN Car-Free Day dapat menjadi sarana yang baik bagi pembangunan masyarakat ASEAN, terutama di bidang kesehatan dengan bersama-sama melakukan aktivitas fisik maupun edukasi kesehatan di sepanjang area Car Free Day”. Sebagai penutup, Puan Maharani menyampaikan, “Peluncuran ASEAN Car-Free Day merupakan hadiah dari Indonesia kepada ASEAN yang akan merayakan ulang tahun ke-51 pada tanggal 8 Agustus 2018”.
Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM(K), Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyampaikan, Kementerian Kesehatan sangat mendukung program ini karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, atau ‘GERMAS’. Sebagaimana kita ketahui, mempraktekan gaya hidup sehat, seperti olahraga, adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita lebih bugar dan pikiran lebih positif. Kita akan mengupayakan agar hal-hal positif ini dapat menjadi budaya yang diadopsi oleh masyarakat kita, masyarakat ASEAN”.
Lebih lanjut Prof. Nila Moeloek menyampaikan harapan agar acara peluncuran ASEAN Car Free Day sekaligus dapat menyediakan ruang gerak yang luas bagi kolaborasi multi-sektor yang solid ti tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka mempromosikan gaya hidup sehat dan menciptakan masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat, dan harmonis.
Pada kesempatan ini, Menteri Kesehatan memperkenalkan logo ASEAN Car Free Day yang akan digunakan di tingkat regional ASEAN. Logo dimaksud mewakili tekad ASEAN untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas udara yang bersih, sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat dan membangun budaya masyarakat yang gemar melakukan upaya pencegahan. Kemeriahan Peluncuran ASEAN Car Free Day diwarnai dengan pembagian souvenir dengan logo ASEAN Car Free Day serta penyediaan photo-booth. (kormen)