MenPANRB Rini Widyantini: ASN Harus Mampu Jadi Agen Transformasi

MenPANRB Rini Widyantini: ASN Harus Mampu Jadi Agen Transformasi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu memegang peran sebagai agen transformasi. Foto istimewa

INFOMONETER, Jakarta–Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu memegang peran sebagai agen transformasi.

Menghadapi perubahan global yang cepat dan disruptif, kata Rini, ASN tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan, namun juga sebagai penggerak perubahan yang adaptif, inovatif, dan responsif.

Menteri Rini mengucapkan itu saat memeberi arahan kepada 400 peserta perwakilan enablerprovider, dan user dari lembaga dan instansi pengembangan kompetensi ASN.

“Maka dari itu, transformasi ASN menjadi hal penting yang harus menjadi fokus kita kedepannya,” ujar Rin pada pembukaan acara National Future Learning Forum 2024 di ASN Corporate University, Jakarta, Senin (18/11).

Rini menekankan kembali apa yang sudah disampaikan presiden. Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan instruksi terkait reformasi birokrasi.

“Reformasi birokrasi meliputi peningkatan responsivitas birokrasi, perbaikan pelayanan publik, pemanfaatan teknologi dan peningkatan kompetensi,” ujar Rini.

Lebih lanjut, Menteri Rini menggarisbawahi tiga langkah strategis transformasi ASN, yakni adaptasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan pembelajaran sepanjang hayat.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat, lanjut dia, menuntut ASN harus menguasai teknologi mutakhir.

“Seperti kecerdasan buatan, big data analytics, dan sistem digital lainnya untuk meningkatkan efektivitas kerja,” imbuhnya.

Kolaborasi antar sektor diperlukan untuk mendukung pembangunan yang inklusif. Kemitraan ini diwujudkan dengan menjalin sinergi antara pemerintah, swasta, NGO, dan akademisi.

Menteri PANRB menekankan bahwa kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, swasta, media, akademisi, dan masyarakat, diperlukan untuk membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.

Karena itu, ASN didorong untuk terus belajar dan berinovasi sepanjang ia mengabdi untuk negara. Mereka dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Sebagai bagian dari transformasi ini, pemerintah juga tengah mengembangkan portal layanan ASN berbasis digital yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi, seperti SIASN, MyASN, E-Kinerja BKN, dan SIBANGKOM ASN LAN,” tandasnya.

“Portal ini akan mendukung pengelolaan ASN secara komprehensif, mulai dari perencanaan hingga penghargaan,” sambung Rini.

Transformasi ASN, tegas dia, tanggung jawab bersama. “Dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan ASN yang mampu memimpin perubahan menuju visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.