(infomoneter.co) – Saat ini kewirausahaan telah menjadi salah satu katalis pertumbuhan untuk Indonesia, dan ini hanya dapat terjadi karena Indonesia memiliki pengusaha yang inovatif, kreatif, dan siap membidik untuk bergerak bersama generasi penerus bangsa agar Indonesia dapat selalu bertumbuh pesat dan layak menjadi salah satu negara penggerak ekonomi dunia. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Juli 2018, London School of Public Relations – Jakarta (LSPR – Jakarta) mengadakan The 1st Initiation CACS Seminar di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall Kampus B LSPR – Jakarta.
Setelah peluncuran LSPR Centre for ASEAN Creativepreneurship Studies (LSPR CACS) pada tanggal 9 Mei 2018, sudah lebih dari 150 Mahasiswa/i LSPR yang mempunyai ketertarikan dalam mendalami entrepreneuship (kewirausahaan). Sehingga dengan mengadakan acara The 1st Initiation CACS Seminar ini bisa memotivasi dan mendidik lulusan LSPR untuk menjadi wiraswasta kreatif dan inovatif.
Acara seminar CACS dibuka dengan Keynote Speech Ibu Prita Kemal, Founder & Director LSPR – Jakarta, yang menyampaikan “saat ini menjadi kreatif adalah tantangan bagi semua anak muda di Indonesia, dengan kemajuan teknologi komunikasi yang dinamis maka LSPR merasa bahwa peluang ini penting dimanfaatkan untuk memperkenalkan kewirausahaan terhadap Mahasiswa/i sejak dini, sehingga dapat membangkitkan minat mereka untuk menjadi wirausahawan, bahkan sejak awal kuliah. Karena “sense of entrepreneurship” harus dibangun karena tidak selalu timbul dengan sendirinya. Creativepreneurship dengan skala ASEAN juga perlu dibimbing dan dibantu untuk mewujudkannya, dengan membentuk wadahnya di LSPR yaitu CACS.” Ujar Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR.
Dalam kesempatan tersebut, LSPR CACS juga menghadirkan Bapak Afifuddin Suhaeli Kalla – Ketua Umum HIPMI JAYA, Bapak Evan Sebastian – Kepala GO-MERCHANTS, SMB Division, GO-JEK Indonesia, Ibu Nina Nugroho – Fashion Designer dan Pendiri Active Muslima Community, serta Bapak Daniel Oscar Baskoro – Innovation Project Assistant, United Nations, dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden. Adapun pembicara pertukaran dosen dari Nebrija University, Dr. Begoña Miguel San Emeterio – Digital Communication & Digital Marketing, dan Leticia Rodríguez – Corporate Communication, Protocol & Event. Pemaparan materi dari para pembicara bernaung dalam tema utama seminar yaitu “Creativepreneurship 101: The Rise of Creative Entrepreneurs & Startups”.
London School of Public Relations – Jakarta yang berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana Ilmu Komunikasi yang terbagi atas tujuh konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising, Performing Arts Communication dan Entrepreneur in Business Communication, serta program pascasarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication, dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 Mahasiswa/i aktif.
Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR – Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan para alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.
Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.
Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan.
Sebagai negara dengan sumber daya manusia, kekayaan warisan budaya dan lingkungan alam yang besar, Indonesia seharusnya menjadi leader di ASEAN dalam bidang ekonomi kreatif. (Rizka)