Infomoneter.co – Pada pembukaan perdagangan Sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) akhirnya menguat 9,17 persen ke level Rp262, meski di awal transaksi sempat bergerak menurun 1,67 persen ke posisi Rp236 dari harga penawaran umum Rp240 per saham.
Pergerakan harga IPTV di menit awal perdagangan tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak 3.361 kali dengan volume transaksi sebanyak103.182 lot, sehingga nilai transaksi emiten ke-22 di 2019 ini mencapai senilai Rp2,45 miliar.
Pada pelaksaan IPO ini, perseroan melepas3.522.000.000 lembar saham atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Sehingga, dengan harga penawaran Rp240 per saham tersebut, IPTV mampu meraup dana dari pasar modal sebesar Rp845,28 miliar. Pada pelaksanaan IPO ini IPTV menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menurut Director of Investment Banking PT MNC Sekuritas, Dadang Suryanto, jumlah saham yang ditawarkan ke publik setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Sementara itu, Direktur Utama IPTV, Ade Tjendra mengatakan, MNC Vision Networks melalui entitas anak bergerak dalam bidang TV berbayar, fixed broadband/IPTV dan layanan konten digital. “Tim manajemen MVN memiliki rata-rata pengalaman lebih dari 20 tahun dalam industri media,” kata Ade.
Informasi saja, entitas anak MVN, yaitu PT MNC Sky Vision Tbk, PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT MNC OTT Network (MNC Now) dan PT Nusantara Vision (NV). Sedangkan, pelanggan entitas anak MVN bisa menikmati saluran hiburan dan Informasi dengan total 185 channel termasuk 35 channel eksklusif.
“Penawaran umum ini merupakan langkah strategis perseroan dalam rangka memperkuat struktur permodalan. Dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk modal kerja, pengembangan jaringan fixed broadband atau IPTV serta pengembangan layanan konten digital, di antaranya melalui produksi konten original yang menarik,” paparnya.
Ia juga bilang, MNC sebagai perusahaan media dan konten terbesar di Indonesia memberikan dukungan dengan menyediakan saluran TV Free To Air (FTA), konten-konten eksklusif dan produksi konten original yang dapat dinikmati oleh pelanggan. MNC Vision merupakan pemimpin pasar dalam bisnis TV berbayar berbasis DTH dengan pangsa pasar 96 persen dan memiliki basis pelanggan sekitar 2,4 juta pada 31 Desember 2018.
MNC Vision menyasar pelanggan di kota-kota menengah dan kecil. MNC Play berfokus pada penyediaan layanan fixed broadband atau IPTV, sehingga dapat mengurangi belanja modal (capex) dan merupakan pemain nomor tiga terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan sebesar 262 ribu per 31 Desember 2018.
MNC Play menyasar pelanggan di kota-kota besar. MNC Now merupakan penyedia layanan konten digital (OTT/Over The Top) yang akan menjadi nilai tambah dan meningkatkan kepuasan pelanggan MNC Vision dan MNC Play untuk dapat menikmati tayangan hiburan dan Informasi.
Jumlah pelanggan terdaftar MNC Now mencapai lebih dari 2.000.000pada 31 Desember 2018 atau bertumbuh pesat sejak peluncuran kali pertama pada Februari 2018. MNC Now dengan target pasar segmen milenial merupakan sumber pertumbuhan Perseroan di kemudian hari.
Saat ini penetrasi pasar TV berlangganan di Indonesia baru sebesar 13 persen dibandingkan dengan negara di Asia yang mencapai 71 persen. Prospek bisnis MVN juga didorong oleh program pemerintah melalui digitalisasi industri 4.0, karena penetrasi fixed broadband berpotensi meningkat mencapai 16 persen dengan jumlah pelanggan menjadi 11,3 juta pada 2023.
Selain itu, lanjut Ade, pertumbuhan industri layanan konten digital (OTT) didukung oleh generasi milenial dan pergeseran kebiasaan dalam menikmati konten hiburan secara digital.
“Kami juga akan menyasar segmen pasar menengah ke bawah yang menginginkan lebih banyak pilihan channel TV FTA dengan kualitas yang lebih baik melalui produk jual perangkat di depan dan juga segmen pasar menengah ke bawah TV berlangganan pra-bayar,” tutupnya. (Jep)