Infomoneter.co – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) membukukan laba senilai Rp.131 miliar per kuartal II/2018, tumbuh signifikan 160.84% dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut terutama didukung oleh ekspansi pembiayaan yang juga tumbuh cukup tinggi serta terjaganya biaya dana yang relatif stabil serta adanya perbaikan kualitas kredit.
“pertumbuhan laba yang sangat signifikan tersebut didukung oleh pertumbuhan Simpanan dan Pinjaman yang berada di atas angka 40% dibanding tahun sebelumnya” ujarnya saat pemaparan kinerja kuartal II/2018 BRI Agro di Jakarta Selasa 31 Juli 2018.
Adapun aset perusahaan anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut per akhir kuartal II/2017 tercatat senilai Rp.18,77 triliun, tumbuh 50.58% dibandingkan posisi aset periode yang sama tahun lalu senilai Rp.12,46 triliun.
Pertumbuhan aset berjalan seiring dengan penyaluran pembiayaan yang hingga kuartal II/2018 mencapai Rp.13,16triliun. Nilai tersebut meningkat 43.49% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp. 9,17triliun.
Dari total pembiayaan di atas, peningkatan terbesar terjadi pada segmen ritel yakni tumbuh sebesar 57.17 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan segmen menengah hanya meningkat sebesar 42.47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu dari sisi penghimpunan dana, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Agro per akhir kuartal II/2018 tercatat mencapai Rp.14,88 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 44.64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp.10,28 triliun. Perseroan terus berupaya mendorong peningkatan dana murah melalui produk tabungan maupun giro untuk menghemat biaya dana.
Upaya tersebut antara lain dengan meluncurkan produk berbasis teknologi digital seperti mobile banking, Cash Management System (CMS), internet banking maupun fitur-fitur lainnya yang bekerja sama dengan Bank BRI sebagai perusahaan induk.
Dalam situasi perekonomian global yang belum kondusif saat ini, Perseroan berupaya untuk tetap menjaga pertumbuhan kinerja yang berkualitas melalui penerapan prinsip kehati-hatian terutama dalam menyalurkan pembiayaan, namun tetap memperhatikan target ekspansi.
Segmen nasabah ritel menjadi salah satu target utama Perseroan yang akan digarap lebih serius guna menjaga diversifikasi pembiayaan sekaligus membuka akses kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan pembiayaan produktif khususnya sektor agribisnis.