Connect with us

news

KSEI: Jumlah Investor Perempuan Tumbuh 985% dalam Empat Tahun Terakhir

Published

on

Jakarta, infomoneter.co – Dalam empat tahun terakhir, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor perempuan tumbuh 985% menjadi 476.772 orang. Adapun jumlah investor laki-laki pada periode yang sama hanya tumbuh 71% menjadi 629.115 orang.

“Tingginya kenaikan jumlah investor perempuan saat ini menunjukkan sinyal positif bagi perkembangan investasi di kalangan perempuan dan potensi peningkatannya cukup besar,” ujar FX Iwan, Independent Wealth Management Advisor KSEI di Jakarta, Rabu (04/07/2018).

Advertisement

Iwan mengungkapkan, banyak studi yang menunjukkan bahwa sesungguhnya perempuan lebih pandai berinvestasi ketimbang laki-laki. Itu karena sifat alamiah perempuan, yakni sifat keibuan yang memberikan pengaruh terhadap perilaku investasi perempuan.

Bahkan, FX Iwan yang juga berperan sebagai Founder and Managing Partner Jagartha Advisors, mengungkapkan bahwa faktor psikologis perempuan justru dapat membantu mereka menjadi lebih sukses dalam berinvestasi ketimbang laki-laki.

Menurut hasil survei lembaga riset Grant Thornton, perempuan Indonesia termasuk dalam urutan 10 besar dunia untuk posisi manajer perseroan. Itu karena jumlah perempuan Indonesia yang bekerja sebagai wanita karir setiap tahun meningkat.

Advertisement

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pekerja perempuan pada Februari 2017 meningkat 2,33% menjadi 55,04% dibandingkan sebelumnya sebesar 52,71%.

BACA JUGA  VIDVIE Meluncurkan Kartu Keanggotaan Bekerjasama dengan CCI Rewards

Perempuan yang bekerja, selain dapat mendorong kualitas hidup dan produktivitas, mereka juga mampu menjadi independen secara finansial melalui penghasilan pribadinya. Lalu bagaimana dengan perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga?

Fakta mengatakan lebih dari 50% keuangan rumah tangga di Indonesia dipegang atau bahkan dikelola oleh istri. Dalam hal ini, ibu rumah tangga mengemban posisi sebagai manajer keuangan keluarga yang dituntut pandai untuk mengelola dan memaksimalkan pendapatan yang terkumpul setiap bulan.

Advertisement

Karena itu, perempuan yang menjadi ibu rumah tangga, mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kebebasan finansial. Terlebih mereka ini sudah terbiasa mengelola keuangan keluarga dari mulai membagi budget kebutuhan pokok, anak sekolah, hingga menyisikan budgetuntuk diinvestasikan.

Menurut data BPS, usia harapan hidup perempuan lebih panjang dibandingkan laki-laki. Data tersebut juga menginformasikan bahwa angka harapan hidup laki-laki pada tahun 2010-2014 mencapai 68 tahun. Sedangkan angka harapan hidup perempuan 72 tahun.

Pada tahun berikutnya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki tambahan satu tahun harapan hidup. Namun, hasil akhir tetap menunjukkan perempuan hidup lebih lama. Dengan angka ini, berarti perempuan harus siap untuk bertahan hidup setidaknya 4 tahun tanpa penghasilan dari sang suami.

Advertisement

Sebetulnya, banyak cara yang dapat dilakukan oleh perempuan baik pekerja ataupun ibu rumah tangga untuk meraih kebebasan finansial. Salah satunya adalah dengan membuat perencanaan investasi.

BACA JUGA  SEPTEMBER 2018, BTN SIAP AKUISISI MANAJEMEN INVESTASI

Investasi akan memberikan aset bagi perempuan untuk mandiri, bahkan memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di kondisi-kondisi sulit dan tak terduga seperti sakit dan kehilangan pasangan yang selama ini menjadi tumpuan hidup.

Sebelum teknologi hadir dengan agresifnya seperti saat ini, investasi masih menjadi momok yang asing bagi sebagian perempuan karena dianggap sebagai sesuatu yang rumit. Bahkan perempuan masih banyak yang kurang menyadari pentingnya investasi.

Advertisement

Namun demikian, teknologi merupakan salah satu solusi bagi keterbatasan akses informasi perempuan terhadap investasi. Melalui teknologi, perempuan Indonesia diajak semakin pintar mengenal investasi secara lebih cermat, semudah menggerakkan ibu jari.

Sebagian besar perempuan pada awalnya mempersepsikan diri tidak bisa atau tidak siap untuk melakukan investasi. Namun sebenarnya hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi perempuan untuk mengatur keuangannya sendiri.

Iwan menambahkan, karakter dasar yang cenderung menghindari risiko (dan melakukan diversifikasi), sabar, beriorientasi jangka panjang dan selalu ingin belajar menjadikan kaum perempuan sebagai sosok investor yang baik. (Abraham Sihombing)

Advertisement

BACA JUGA  Jubir Satgas Penanganan COVID-19: Mudik di Masa Pandemi, Risikonya Tinggi

Trending