Jakarta, INFOMONETER.CO – ASEAN kembali bertemu dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 antara ASEAN dan PBB yang dihelat di National Convention Center, Vientiane, Laos, Jumat (11/10). Pertemuan dipimpin bersama antara Perdana Menteri (PM) Laos Sonexay Sipandhone dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres. Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin kembali memimpin Delegasi RI dalam KTT ini dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
ASEAN dan PBB merefleksikan kerja sama pada bidang politik, hukum dan keamanan, ekonomi, serta sosial dan budaya melalui kemitraan yang telah dimulai sejak 1997, berdasarkan rencana kerja sama ASEAN dan PBB 2021-2025. Pada satu dekade terakhir, kemitraan ini berlangsung semakin dinamis dan tumbuh lebih kuat dalam upaya untuk saling mendukung pencapaian Visi ASEAN 2025 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Pada September 2024 lalu, PBB baru saja menyelenggarakan Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, AS. “Pertama-tama saya ingin sampaikan selamat kepada Sekjen PBB atas penyelenggaraan KTT Menuju Masa Depan dan diadopsinya Pakta Untuk Masa Depan (Pact for the Future),” ucap Wapres Ma’ruf Amin mengawali pidato sambutannya.
Semua Pemimpin Negara yang hadir menyadari bahwa kondisi dunia saat ini sedang mengalami kondisi mengkhawatirkan. “Multilateralisme, semangat kolaborasi dan penghormatan terhadap hukum internasional sedang mengalami ancaman yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah apa yang dialami oleh Palestina,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Untuk itu, dengan adanya pakta baru tersebut diharapkan akan memberikan harapan baru, termasuk bagi generasi mendatang. Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf juga mengingatkan bahwa tantangan berikutnya adalah bagaimana semua negara di dunia menerapkan isi dari Pakta tersebut.
Kesempatan pertemuan dengan PBB dimanfaatkan semua negara ASEAN untuk melakukan pembaruan komitmen dan dukungan dari PBB dalam mendukung kerja sama multilatelarisme yang lebih konstruktif dan efektif serta memenuhi hukum internasional. Kerja sama ini akan diperluas pada semua sektor, seperti perubahan iklim, ekonomi digital, penanganan bencana, kesetaraan gender, ketahanan pangan, kesehatan sampai dengan keamanan siber.
ASEAN dan PBB perlu memperbarui rencana aksi yang akan segera berakhir pada 2025 dan diselaraskan dengan Visi ASEAN 2045 maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui kerja sama aktif antar badan di kedua belah pihak. Kepercayaan dan solidaritas global perlu dibangun dan ditingkatkan.
“Kemitraan ASEAN-UN harus digunakan untuk mendukung upaya mempertebal saling percaya dan solidaritas global sebagaimana disebutkan dalam Pakta Menuju Masa Depan,” ungkap Wapres Ma’ruf.
Wapres Amin Ma’ruf juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama kelembagaan antara ASEAN dan PBB. “Saya melihat sudah waktunya PBB memiliki perwakilan untuk ASEAN yang berkedudukan di Jakarta untuk mengoordinasikan kerja sama seluruh badan PBB dengan ASEAN,” pungkas Wapres Ma’ruf.
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga menegaskan kembali komitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) dan penanganan isu-isu global yang mendesak seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan ketimpangan sosial.
“Kerja sama PBB ini mendorong kemajuan menuju pencapaian TPB atau SDGs sambil menjajaki solusi inovatif untuk membantu Pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pembangunan hijau dan rendah karbon, serta transformasi digital,” tutur Menko Airlangga.
Selain Menko Airlangga, turut hadir mendamping Wapres RI adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.