Infomoneter.co – Perusahaan pengolahan tembakau, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) bakal menjajaki pasar India dan China selain membuka pasar baru dikawasan domestik. Adapun presentase pasar ekspor perseroan hanya 5 persen dari pangsa pasar domestik yang mencapai 95 persen.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (4/7/2019).
“Pasar kita perokok kelas menengah bawah pasar kita. Masih banyak yang belum digarap,” tambah dia.
Menurut Djonny, dengan melebarkan pasar ekspor di India dan China akan menambah pendapatan perseroan. Ini dikarenakan, dengan jumlah penduduk yang besar cukup mendongkrak kinerja perseroan secara signifikan.
“Ekspansi ekspor India China tentu tidak bisa meramal akan dapat pertumbuhan pendapatan berapa persen tapi secara logika 250 juta Indo lalu ekspansi ke India yang penduduknya 1,5 miliar pasarnya sudah 6 kali lipat, China juga. Kita tak perlu Capture market 1-2 persen sudah luar biasa. Tentu kalau langkah ini berhasil akan signifikan pada kinerja terutama presentasi ekspor,” jelasnya.
Namun sayangnya, Djonny belum dapat membeberkan lebih jauh terkait aksi korporasi ini. Pasalnya, untuk menggarap pasar ekspor tidak semudah pasar domestik lantran terpaut dengan aturan di masing-masing negara.
“Ekspor luar negeri ada beberapa alternatif pastinya produk jadi yang sudah siap di role sebagai rokok, jadi dibicarakan dengan partner nanti. Bisa suplay kesana, bisa juga Join Venture ada opsi tergantung situasi dan kondisi negaranya bukan modal tapi upaya Marketing. Bukan investasi.” Sebut dia.
Lebih lanjut Djonny mengatakan bahwa, untuk merambah pasar ekspor juga diperoleh dari dana hasil penawaran saham perdana yang sebesar Rp 49,33 miliar hingga Rp 63,03 miliar dalam meningkatkan kebutuhan stok bahan baku.
Saat ini sendiri, ekspor perseroan sudah menapaki pasar Malaysia, Singapura, dan Jepang. Nah, untuk merambah pasar India perlu stok yang banyak sesuai dengan kebutuhan pasar. (Jep)