Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu 349 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.584 Kantor Cabang BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.
INFOMONETER.CO-Indonesia menjadi ladang subur untuk industri perbankan syariah. Pelaku bisnis ini muncul bak jamur di musim hujan. Tak hanya pemain lokal, pemain asing pun datang lari lebih kencang dengan segudang kekuatan, seperti modal, teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Semuanya berebut pasar yang gemuk dengan beranak pinang di seluruh pelosok nusantara. Persaingan bisnis ini pun semakin sesak.
Kian melebar ketika model syariah kian diminati institusi keuangan lain seperti asuransi dan multifinance,pegadaian dan lainnya. Kue pasarnya yang sangat besar sementara penetrasi masih rendah, membuat para investor dunia terus berlomba masuk pasar syariah Indonesia.
Tak mengherankan di era baru, yaitu era disruption saat ini, perbankan syariah ramai ramai menguatkan pengembangan teknologi digital, agar tetap bisa bersaing di industri keuangan di tanah air.
Namun di tengah meracik jurus menghadapi persaingan papan atas yaitu dengan konvensional, perbankan syariah juga harus mengantisipasi kehadiran startup-startup, seperti fintech, blockchain, dan macam-macam bisnis lainnya yang merambah masuk merebut kue sektor keuangan. Ada yang datang sendiri ada juga yang bergandeng dengan institusi keuangan perbankan dan lainnya.
Kadang di mata banyak pelaku usaha bidang keuangan, boleh jadi, bisnis keuangan seperti gula-gula: menggoda untuk dicicipi. Saat ini, para juragan bisnis kakap sepertinya belum lengkap jadi pengusaha besar kalau tidak terjun ke bisnis startup. Tak kuasa menahan godaan untuk tidak menerjuninya Namun, seperti halnya gula-gula, bisnis ini pun punya potensi merusak iklim bisnis bila tidak terkelola dengan baik.
Yang jelas, kehadiran perusahaan rintisan atau startup tentu menjadi ancaman besar bagi perbankan. Hadir dengan menawarkan banyak kemudahan, startup mampu menggeser kebiasan konsumen bertransaksi dari konvensional ke digital. Hasil riset PwC Indonesia menyebutkan ada 10 perusahaan teknologi yang menjadi kekhawatiran para bankir. Dari 10 perusahaan ini ada lima perusahaan yang berbasis di Indonesia.
BNI Syariah Siapkan Ragam Jurus
Sadar akan ketatnya persaingan, membuat BNI Syariah tak tidur nyeyak. Bank yang disebut sebagai market leader dalam bidang perbankan syariah ini, menyiapkan sejuta jurus di berbagai lini. Khususnya dalam bidang pengembangan infastruktur dan inovasi teknologi digital. Tujuan utamanya adalah mendukung pelayanan yang lebih murah dan juga cepat kepada masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan value added perusahaan.
Memang, sejak didapuk menjadi orang nomor satu di BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, yang dikenal low profil, banyak senyum tapi tegas ini, banyak melakukan perubahan besar pada fondasi bisnis BNI Syariah ke arah yang lebih baik.
Sejak 19 Juni 2018, bertepatan dengan usianya yang ke delapan tahun, BNI Syariah merayakan puncak milad dengan tema The Future Transformation. Saat itu terlihat asa besar dari sosok Firman Wibowo untuk menjadikaan BNI Syariah ke arah yang lebih baik.
“Menapaki usia kedelapan, BNI Syariah harus bertransformasi kearah lebih baik melalui digitalisasi perbankan yang bernama Hasanah Digiverse (Hasanah Digital Universe) yang diluncurkan saat perayaan puncak Milad ke-8 BNI Syariah. Hal itu sejalan dengan semangat Hasanah Digiverse, BNI Syariah,”ujar lelaki tanpan itu dengan mata menerawang.
Konsep tersebut menurut Firman Wibowo, sebagai upaya menjawab tantangan di era digital di mana BNI Syariah berupaya memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan mengembangkan inovasi melalui edukasi & inklusi keuangan syariah serta aktivasi penggunaan e-banking & produk berbasis digital diantaranya Yap (Your All Payment), Tapcash, VCN (Virtual Card Number), Mobile Banking, Wakaf Hasanah, Hasanah Personal dan Hasanah Lifestyle.
“Dengan adanya kemudahan aplikasi digital ini, BNI Syariah berupaya mendukung program pemerintah terkait Gerakan Non Tunai / cashless dengan harapan 2,6 juta nasabah dapat menggunakan aplikasi digital BNI Syariah,”ujarnya.
Agar semua proses bisnis terlaksana dengan lancar, terutama dalam memanfaatkan teknologi, manajemen BNI Syariah, membangun ratusan sinergi dengan berbagai lembaga. Salah satunya seperti geliat BNI Syariah bekerjasama dengan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) melalui program Deureuham (Derap Ekrepreneur Hasanah Mulia), yang bertujuan mencetak para startup muda sebagai generasi milenial yang dapat menjadi motor penggerak bisnis ekonomi syariah di Indonesia.
Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, memuji ragam terobosan BNI Syariah dalam mencetak wirausaha. “Dengan adanya Deureuham, kami berharap para startup muda sebagai pihak yang membutuhkan permodalan dan BNI Syariah dari sisi mitra perbankan dapat terjalin sinergi yang kuat sehingga peran startup muda dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia,”ujarnya bangga.
Selain Deureuham, BNI Syariah juga mengedepankan kegiatan fundrising melalui Wakaf Hasanah di program Benteng Hasanah di Batas Negeri. BNI Syariah memfasilitasi masyarakat berwakaf melalui proyek wakaf yang bekerjasama dengan Yayasan Hasanah Titik (YHT) dan Nadzhir/Pengelola Wakaf diantaranya Al–Azhar Peduli Ummat, Dompet Dhuafa, Baitul Maal Hidayatullah, Dewan Dakwah Indonesia, Rumah Zakat dan I–Wakaf untuk membangun infrastruktur di delapan titik terluar Indonesia berupa fasilitas kesehatan, pendidikan, sarana ibadah di Batam, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Ternate dan Pulau Buru Maluku.
Melalui program ini, BNI Syariah mengajak masyarakat dimanapun berada untuk membantu mewujudkan impian masyarakat di perbatasan Indonesia melalui Wakaf Hasanah dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2 Miliar. Nasabah BNI Syariah yang sebagian besar adalah generasi Y sehingga program campaign dilakukan dengan cara kekinian melalui channel sosial media dan bekerjasama dengan stasiun TV bagi segmen muda.
Menurut Firman, Keberadaan BNI Syariah di industri perbankan masih tergolong muda. Harus terus bergerak mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan kemanfaatan yang tak terhingga/infinity.
“Inilah misi yang kami bangun di milad 8 sebagai Hasanah Banking Partner. Salah satunya menjawab kebutuhan nasabah di era digital, tetapi tidak meninggalkan esensi untuk berbagi dengan sesama melalui fasilitas transaksi pembayaran Ziswaf melalui pilihan aplikasi digital BNI Syariah,” ujarnya dengan penuh optimisme..
Kinerja dan pertumbuhan gemilang anak perusahaan Bank BNI ini, membuatnya dihajar sejumlah penghargaan. Dalam lima tahun terakhir sudah ratusan penghargaan yang diraihnya untuk berbagai lini bisnis.
Seperti tahun ini BNI Syariah kembali meraih dua penghargaan diantaranya The Best Bank Syariah lima tahun berturut – turut kategori Bank Syariah dengan aset diatas Rp 25 Triliun dan The Best Bank Syariah kinerja sangat bagus tahun 2017 dengan aset diatas Rp 25 Triliun. Penilaian didasari berbagai aspek diantaranya kualitas aset, ekspansi dana, ekspansi pembiayaan, NPF (non performing loan).
Kinerja positifnya terus mendapat apresiasi masyarakat. Kinerja BNI Syariah pada Juni 2018 terus tumbuh yakni laba bersih mencapai Rp202,9 Miliar atau naik 23,0 persen dari bulan Juni tahun 2017 sebesar Rp165,1 Miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 2 tahun 2018 yang mencapai Rp37,7 Triliun atau naik sebesar 22,9 persen dari triwulan 2 tahun 2017. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 16,9 persen.
Firman mengatakan, strategi yang dilakukan BNI Syariah untuk mempercepat ekspansi di tahun 2018 diantaranya terus meningkatkan sinergi supply chain dari BNI Induk, ekspansi nasabah low risk baik untuk pembiayaan konsumer maupun produktif, peningkatan kualitas pembiayaan dan peluasan customer based untuk transaksional serta bersinergi dengan stakeholders untuk terus melakukan literasi dan inklusi keuangan syariah dan pengembangan teknologi melalui aplikasi digital.
“Alhamdulillah, apresiasi ini merupakan amanah untuk terus memberikan kinerja yang optimal bagi nasabah, salah satunya dengan memperluas pemanfaatan ekosistem halal di semua lini bisnis dan institusi sehingga keberadaan BNI Syariah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia”, ujar Firman. Kormensius Barus.