Infomoneter.co – PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) tengah fokus membangun hunian bersubsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah Karawang, Jawa Barat.
Adapun dalam penyaluran kredit perumahan untuk MBR tersebut, perseroan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Direktur Utama MBRS, Richard R Wiriahardja, mengungkapkan bahwa pihaknya mengemebangkan hunian FLPP itu di kawasan CKM City Karawang semuanya untuk MBR. Dan pihaknya menargetkan akan bisa membangun sebanyak 10 ribu unit lagi.
“Dari total lahan seluas 300 hektare (ha) yang eksisting baru 17 ribu unit. Nanti kami bangun 10 ribu unit lagi, sehingga bisa 27 ribu unit. Per tahunnya akan dibangun 2.000 unit. Itu semua untuk MBR,” jelas dia, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018.
Sejauh ini, menurutnya, portofolio bisnis perseroan memang lebih banyak mengembangkan bisnis hunian di MBR dengan porsi 95 persen untuk MBR dan sisanya bisnis komersial berupa bangun hotel yang dikembangkan di Bali.
Perseroan pun menggandeng BNI untuk menyalurkan hunian bersubsidi itu. Sebelumnya mereka menggandengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
“Kami sudah disupport (BNI) untuk ekspansi 100 hektare lagi. Dan kebetulan ini (FLPP) gong baru bagi BNI. Sebelumnya BNI belum pernah main di FLPP. Hari ini sebanyak 1.046 unit sekaligus kita pasarkan dengan suku bunga 5 persen selama masa kredit,” jelas Richard.
Untuk menggenjot pembangunan hunian MBR itu, kata dia, perseroan tak hanya mengandalkan dana dari perbankan, tapi juga dari pasar modal dengan menerbitkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.
Penerbitan PUT II sendiri, dia menegaskan, hampir rampung dan akan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir pekan ini.
“Kemungkinan Jumat ini sudah turun dari OJK. Kami targetkan dapat Rp299 miliar. Ini murni untuk pengembangan FLPP dan TOD (Transit Oriented Development) di Tangerang,” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Komisaris RBMS, Vence Rahardjo menambahkan, hingga akhir tahun perseroan bakal merampungkan sanyak 500 unit rumah tambahan.
“Ada 17.000 unit rumah terus berkembang dan diluaskan. Sampai akhir tahun ada 500 tambahan dan tahun depan perluasan perumahan di sekitar kita untuk 80 rumah lagi,” terang Vence.
Vence menyebut sangat mengapresiasi BNI atas dukungan dana pembiayaan perumahan. Dengan demikian target pemerintah menurunkan angka backlog perumahan bisa terwujud. (Jep)