Connect with us

Emiten

Ascort Asia Rilis Surat Berharga Investasi Jangka Pendek Senilai Rp 1 Triliun

Published

on

Infomoneter.co – Ascort Asia merilis Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI JP) senilai Rp1 triliun. Rencananya, sebagian besar dari dana tersebut akan digunakan bagi Sumber Energi Alam Mineral (SEAM Grup) dalam membangun jalan tambang sepanjang 143 kilometer dan pelabuhan batubara di Katingan, Kalimantan Tengah.

CEO Ascort Asia, Anthony Soewandy mengatakan, SBI JP senilai Rp1 triliun akan terdiri dari tenor 150 hari dan 300 hari dengan nilai masing masing Rp500 miliar. Tapi para pemegang SBI JP dapat melakukan investasi ulang.

Advertisement

“Kedua tenor ini memiliki bunga sebesar 12% per tahun, Maka investasi di SBI JP akan lebih menarik jika dibandingkan dengan si ekuitas sebab IHSG saja hingga 30 November 2018 turun 5%” ujarnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Anthony juga mengatakan bahwa SBI JP tersebut akan mulai ditawarkan kepada investor ritel sejak hari ini hingga liam bulan mendatang. Adapun nilai pembelian minimal sebesar Rp100 juta.

“Jika berkaca pada penerbitan SBI JP sebelumnya, maka setiap investor ritel umumnya rata-rata berinvestasi sebesar Rp1 miliar,” sebut dia.

Advertisement

Adapun jaminan dari penerbitan SBI JP tersebut adalah dua lahan seluas tujuh hektar di Subang Jawa Barat milik SEAM Grup dan Kawasan Industri seluaa 128 hektar di Subang Milik SEAM Grup.

Sementara itu, CEO Seam Grup, Asep Sulaeman menambahkan, 50% dana hasil penerbitan SBI JP itu akan digunakan untuk pembangunan jalan sepanjang 143 kilometer dari kawasan tambang di Katingan hingga Pelabuhan batubara.

“10% untuk pembangunan dermaga pelabuhan batu bara dan 40% untuk tambang batu krikil untuk bahan baku pembangunan jalan,” jelas Asep.

Advertisement

Ia juga menambahkan kalau jalan tersebut akan mulai dibangun sekarang hingga rampung pada kaurtal III 2019. Selanjutnya, jalan itu akan dapat digunakan oleh 20 pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di Katingan.

“Tapi setiap pengguna jalan tersebut akan dikenakan baiaya USD3-6 per metrik ton batubara,” kata dia.

Dengan demikian, SEAM Grup bakal meraup USD60 juta pada tahun pertama dan akan meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas produksi batubara di kawasan tersebut. (Jep)

Advertisement

Continue Reading
Advertisement