Kuala Lumpur, INFOMONETER.CO – Jakarta menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran sebagai ASEAN Hub sekaligus etalase kemitraan antar kota di kawasan Asia Tenggara. Hal ini disampaikan oleh Marulina Dewi, Kepala Biro Kerja Sama Provinsi DKI Jakarta, dalam sesi panel Key Lessons: Lessons from ASUF, MGMAC, and AGMF – High Level Forum di Kuala Lumpur.
Menurut Marulina, Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia, tetapi juga berperan strategis sebagai titik temu ide, inovasi, serta kerja sama regional.
“Melalui platform seperti AGMF dan MGMAC, Jakarta siap menjadi ASEAN Hub yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kami membuka Jakarta sebagai etalase solusi perkotaan berkelanjutan yang dapat diadopsi kota-kota ASEAN lainnya, sekaligus memperkuat koneksi antar masyarakat,” ujarnya.
Forum tersebut juga menghadirkan diskusi bersama Datuk Seri TPr. Maimunah Mohd Sharif, Wali Kota Kuala Lumpur, yang menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ASEAN Community Vision 2045.
“Local governments are the frontline implementers of ASEAN Vision 2045. Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas,” tegas Maimunah.
Diskusi panel yang dipandu oleh Prof. Bambang Susantono turut menghadirkan YB Datuk Amar Prof. Dr. Sim Kui Hian (Wakil Perdana Menteri Sarawak) dan Dato’ Mohamad Haris Kader Sultan (NCIA). Para peserta forum sepakat memperkuat tata kelola multi-level antara ASEAN, pemerintah nasional, dan kota-kota melalui Way Forward Framework.
Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian ASUF, AGMF, dan MGMAC di Kuala Lumpur. Sebelumnya, pada 12–13 Agustus, Gubernur DKI Jakarta tampil sebagai pembicara utama, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), serta ikut merumuskan Communique MGMAC.
Dengan langkah ini, Jakarta menegaskan posisinya bukan hanya sebagai kota global Indonesia, tetapi juga sebagai pusat kolaborasi dan inovasi kawasan untuk membangun ASEAN yang terhubung, berdaya saing, dan berkelanjutan.