Connect with us

Emiten

PT INDONESIA KENDARAAN TERMNAL, Tbk RAIH PENGHARGAAN PROGRAM CSR TERBAIK PADA 7th ANUGERAH BUMN 2018

Published

on

INFOMONETER.CO- PT INDONESIA KENDARAAN TERMNAL, Tbk (IPCC) berhasil menjadi pemenang pada ajang 7th Anugerah BUMN 2018. Direktur  Utama IPCC Chiefy Adi K yang memaparkan pencapaian kinerja perusahaan dengan argumentasi data, angka dan pembuktian foto dan video akhirnya menyabet The Second Best Program Kemitraan dan Bina Lingkungan  (PKBL) Terbaik, Kategori BUMN & Anak Perusahaan BUMN Tbk

Advertisement

Ketua Dewan Juri Bapak Tanri Abeng mengatakan, esensi dari Anugerah BUMN adalah Perusahaan harus  mempunyai visi yang jelas, mampu mengatur strategi untuk mencapainya, kemudian berkomitmen untuk segera dieksekusi oleh talent atau SDM yang mumpuni. Hadir juga dalam kesempatan itu Bapak Arief Yahya Menteri Pariwisata dimana beliau pernah dinobatkan sebagai The Best CEO of BUMN dalam ajang yang sama pada tahun 2013. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya perusahaan fokus pada pengembangan SDM.

IPCC dinilai berhasil menempatkan program CSR dengan branding Rangkul Warga dengan 4 divisi penyaluran:

  1. Education & Religion
  2. Sport, Art & Culture
  3. Youth & Entrepreneurship
  4. Health, Social & Environment
BACA JUGA  Hankook Tire Umumkan Laporan Keuangan Tahun 2023

Menurut Sofyan Gumelar Corporate Secretary IPCC bahwa Program CSR ini menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan organisasi perusahaan dalam mewujudkan Good Corporate Citizenship.

Malam penganugerahan ini berlangsung di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis (9/8). IPCC merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC). IPCC memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan. Jasa pelayanan meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery

Advertisement

Selain itu,IPCC juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu Vehicle Processing Center (VPC), Equipment Processing Center (EPC), Port Stock dan Transhipment Roro Services.

IPCC tidak hanya menyediakan jasa terminal untuk mobil, tapi juga untuk alat berat, truk, bus, dan suku cadang.

IPCC memiliki beberapa keunggulan, di antaranya satu-satunya perusahaan pengelola terminal komersial yang memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan di negara terpadat ke-4 di dunia, memiliki 100% captive market untuk ekspor-impor kendaraan, dan margin bisnis menarik.

Advertisement

IPCC mengelola lahan seluas 31 hektar dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun. Sesuai rencana, pada 2022, IPCC menargetkan lahan seluas 89,5 hektar dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, IPCC diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.

BACA JUGA  Mirae Asset Sekuritas: IHSG Masih Berpotensi Mendaki Lagi ke 6.100 di Bulan Juni

Dari segi kinerja keuangan IPCC juga menunjukkan hal yang menggembirakan. Pada 2017, misalnya, IPCC membukukan pendapatan Rp. 422,1 miliar, naik 34,3% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 314,3 miliar. EBITDA IPCC bertambah 31,5% menjadi Rp. 175,4 miliar dari Rp. 133,4 miliar. Laba kotor naik 26,8% menjadi Rp. 208,6 miliar dari Rp. 164,5 miliar, dan laba bersih IPCC tumbuh 32,2% dari Rp. 98,4 miliar menjadi Rp. 130,1 miliar pada 2017.

Sementara total aset IPCC per Desember 2017 mencapai Rp. 336,3 miliar, naik 26,95% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 264,9 miliar. Liabilitas IPCC naik 25% menjadi Rp. 99,2 miliar dari Rp. 79,3 miliar, dan ekuitas tumbuh 27,7% menjadi Rp. 237 miliar dari Rp. 185,6 miliar dan current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4 kali.  Dalam tiga tahun terakhir rata-rata ROA IPCC mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset rata-rata 69,8%.

Advertisement

Sebelum menjadi entitas bisnis tersendiri, IPCC adalah sebuah strategic business unit yang bernama Tanjung Priok Car Terminal (TPT), yang pengelolaannya di bawah Kantor Pusat dan beroperasi sejak 28 November 2007.

BACA JUGA  Tersandung Gagal Bayar Utang, Saham PSAB Berpotensi Alami Tekanan

Seiring perjalanan waktu, IPCC didirikan sebagai entitas bisnis tersendiri pada 01 Desember 2012 sebagai anak perusahaan. Selanjutnya tanggal 9 Juli 2018 melantai di Bursa Efek Indonesia dengan prosentase kepemilikan saham PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebesar 71,3%, PT Multi Terminal Indonesia sebesar 0,7% dan Publik sebesar 28,0%. (kormen)

Advertisement

Trending